(Bukan) Ganteng-Ganteng Serigala
![]() |
Terinspirasi dari gambar di IG @sobatnulis.ig |
Geraman panjang terdengar jelas di telingaku. Lembab dan dingin, tapi keringat terus mengalir deras di punggungku, pertanda adrenalin sedang tinggi-tingginya. Otak tak berhenti meneriakkan sinyal, "Lari sekarang, lari!"
Tapi tubuhku tetap mematung tak bergerak. Di hadapanku, serigala berbulu hitam masih menatap tajam. Matanya merah, seakan menyala di tengah cahaya purnama yang masuk dari sela dedaunan. Tubuhnya besar menjulang, bisa habis tulangku meski dengan satu hentakan kakinya.
Cakarnya yang tajam terus mengarah padaku. Semakin dekat, semakin dekat, membuatku menggigil ketakutan.
"Bukumu..." Suara seraknya menyentakku. Buku? Segera kulemparkan buku yang baru kusadari ada di dekat kakiku. Dengan mendongkak--meski gigilku tak mampu dihentikan, kuperhatikan ia menggeram membaca judul pada sampul. Segera, ia membolak-balik kertas, dan memberi beberapa goresan di halamannya. Lalu...
Plak! Buku bercover gelap itu dilemparkan keras ke arahku. Sontak, aku terjatuh. Dingin lantai keramik menghantam pipi, oh ternyata aku bermimpi. Kuraih buku Jelek-Jelek Serigala yang kubaca sebelum akhirnya tak sengaja terlelap. Baru setengah jalan, tapi cerita ini mungkin telah masuk begitu dalam ke pikiranku. Sampai mimpi aneh itu bisa datang.
Kuperiksa halaman demi halaman, memperhatikan kembali alur cerita. Hmm, kok aneh? Seluruh kata "serigala jelek" di buku ini seperti sudah tergores sesuatu...
Sinar rembulan menyusup masuk melalui tirai yang tersingkap. Bayang dedaunan di luar bergoyang ditiup angin. Samar, kudengar lolongan panjang di kaki gunung sana.
Komentar
Posting Komentar