Bab 16, Kepo Lo!

Aisyah nyaris berdiri menghampiri, begitu melihat Eliza masuk kelas pagi itu. Namun, isyarat samar yang dilempar gadis berambut pendek itu tertangkap jelas, ia tak mau membahas tentang dirinya sekarang. Selama pelajaran, jam berjalan lebih lambat bagi Aisyah. 

“Kok kamu lirik jam terus dari tadi?” Meyda berbisik ketika guru matematika mereka sedang asyik menulis di papan. 

“Eh, ketahuan ya? Hehe.” Aisyah segera menarik pandangannya dari jam dinding depan kelas. 

“Gimana gak ketahuan. Dari tadi kamu gelisah, sambil gumam-gumam gak jelas gitu,” seru Meyda pelan. 

“Ada yang pengen aku pastiin pas jam istirahat nanti,” balas Aisyah. Ia kembali memfokuskan kembali dirinya, mencatat apa yang tertulis di papan tulis. Rasa penasaran Meyda muncul, tapi Pak Nusa sudah selesai menulis dan mulai melotot padanya. 

Bel istirahat berbunyi, Aisyah segera mengikuti Eliza yang langsung keluar kelas. Meyda yang ingin menuntaskan rasa penasarannya semakin bertanya-tanya, kotak bekal yang selalu menemani teman sebangkunya di waktu istirahat tak keluar dari tas kali itu. 

“Za!” Panggilan Aisyah tak tergubris, Eliza terus jalan hingga sampai di pojok sekolah. 

“Lo kenapa sih, ikutin gue?” sentak Eliza tak suka. 

“Eh, oh.. itu…” Tak menyangka mendapat bentakan, Aisyah tergagap. Ia segera menguasai dirinya, “Kamu udah ketemu Abah dan Mama kamu?” tanya Aisyah pelan. Padahal tak ada siapa pun di sekitar mereka. 

“Lo kejar gue sampai sini cuma mau tanyain itu? Kepo banget sih! Gak ada bedanya sama ibu-ibu kompleks!” seru Eliza kesal. 

“Kok…” Eliza berlalu, meninggalkan Aisyah yang salah tingkah. Apa Eliza punya masalah? Kok sikapnya berubah lagi? sungut Aisyah dalam hati. Ia memutuskan kembali ke kelas, perutnya mulai keroncongan. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa yang Salah?

Persiapan Keberangkatan (2)

Kail Pemancinh