Apa yang Salah?
Beberapa hari terakhir, beban yang ada pada pundak lebih terasa dibanding biasanya. Mood sering kali turun drastis, jasad jadi tak ingin melakukan apa-apa. Amanah yang diberikan
terasa mengejar-ngejar kemana pun diriku pergi. Ingin lari darinya, tapi tak bisa.
Bahkan, menulis pun terasa sangat berat. Berkali-kali, komitmen menulis yang kubangun ingin kuruntuhkan begitu saja. Padahal sudah lebih dari setengah jalan. Rasanya lelah, ingin beristirahat.
Beban-beban itu seakan-akan berbicara padaku. Sudahlah, menyerah saja. Toh, keluargamu butuh perhatianmu. Sekarang juga masa pancaroba. Suhu yang sebelumnya rendah tiba-tiba naik hingga empat puluh detajat, lalu turun lagi sesuka hati. Cuaca ekstrim di Mesir ini bisa membuatmu tumbang sakit, jadi jaga kesehatan saja dulu. Berhenti saja dulu.
Padahal baru seminggu Ramadhan menyapa.
Ah, bukan baru seminggu. Tapi telah lewat seminggu. Berapa banyak keberkahan yang telah kulewatkan, sementara waktu bergulir tak menunggu kita yang sedang bermalas-malasan. Kemana keproduktifan yang dicanangkan sebelum ia menyapa?
Sebenarnya apa yang salah?
Mungkin, aku harus kembali mengecek banyak hal. Mengecek kualitas ibadah yang dilakukan beberapa hari terakhir. Mengecek niat yang terpatri dalam lubuk. Mengecek rutinitas, apa yang sudah tertinggal? Mengecek hati, apa yang harus diperbaiki?
Niat, pondasi seluruh amalan yang kita kerjakan. Apakah ia masih berada dalam jalannya yang lurus, ataukah ia telah melenceng jauh dari tujuan?
Cairo, 19 April 2021
#30dwc #30dwcjilid29 #day27
Komentar
Posting Komentar