Mesir dalam Mimpi
Sebagian besar penuntut ilmu syar'i khususnya para santri lulusan pondok mungkin pernah memimpikan ini. Bisa melanjutkan pendidikan ke negeri para nabi, di salah satu universitas tertua di dunia, Al-Azhar. Dibimbing langsung oleh para masyayekh asli dari Arab dan berkesempatan meneguk ilmu mereka sebanyak-banyaknya.
Aku sendiri pernah bermimpi seperti itu. Kutuliskan di atas secarik kertas lusuh, yang kini entah di mana keberadaannya. 'Kuliah di Madinah atau Mesir', begitu bunyi tulisannya. Sekitar enam atau tujuh tahun yang lalu, saat seragam sekolah masih berwarna putih abu-abu. Impian selintas, yang kemudian dilupakan seiring berjalannya waktu.
Impian seorang anak SMA negeri yang sudah penat dikejar berbagai ilmu dunia. Bukan, bukan berarti ilmu seperti matematika, kimia, bahasa Inggris dan kawan-kawannya tidak penting. Namun ia hanya lelah, mengejar dan dikejar sesuatu tanpa tujuan yang jelas. Mengapa harus mempelajarinya? Mengapa harus merasa lelah dan terus disibukkan dengan berbagai hal yang tak ada habisnya?
Kuputuskan untuk 'banting stir', mendaftarkan diri di salah satu ma'had 'aly atau kampus asrama berbasis bahasa Arab. Masuk pondok dan menikmati segala lika-likunya yang malah kudapatkan setelah lulus SMA. Di sana, kutemukan diriku dan mulai merancang masa depan yang ingin diraih. Tak ada 'Mesir' di sana, tak ada pula 'Al-Azhar', 'Cairo' atau apa pun yang berhubungan dengannya.
Allah menakdirkanku terbang ke bumi kinanah ini justru ketika impian itu benar-benar lenyap dari benakku. Setelah melalui banyak sekali pertimbangan, kakiku akhirnya berpijak di atas tanah berpasirnya. Menghirup udaranya, dan berkesempatan berburu ilmu sebanyak mungkin dari para ulamanya.
Takdir yang membuatku semakin yakin atas janji Allah. Di tangan-Nya segala kekuasaan langit dan bumi, menakdirkan impian anak SMA yang tak tahu bahasa Arab sama sekali akhirnya bisa sampai di bangku kuliah berbahasa pengantar Arab.
Sebagaimana Engkau dengarkan mimpiku kala itu, kabulkan juga permintaanku masuk ke dalam surga firdaus-Mu ya Rabb.
Aamiin...
#30dwcjilid32 #30dwc
Komentar
Posting Komentar