Gedung Biru, Garis Start Kami

Di hari pertama itulah kami mengenal angkutan umum 'tremko'. Sekilas, bentuknya seperti angkutan umum yang biasa didapatkan di Indonesia, hanya saja kursi-kursi di dalamnya menghadap ke depan. Selain menggunakan tremko, sehari-harinya kami juga bisa menggunakan bus untuk mencapai gedung biru markaz Syeikh Zayed. 

Matahari pagi menunjukkan pukul tujuh seingatku, wajah-wajah Asia mendominasi sekitar gedung biru. Di awal kedatangan, aku belum bisa membedakan wajah Malaysia, Thailand, Brunei dan juga Filipina. Wajah mereka mirip sekilas, walau ternyata punya perbedaan ketika dilihat seksama. Nanti, aku juga mengerti gaya berpakaian mereka yang punya gaya khas tersendiri. Indonesian sendiri terkenal dengan ciput khasnya yang keras di depan, lalu dijahit garis-garis memanjang. 

Tes diadakan di gedung biru dan juga masjid di sampingnya. Karena banyaknya jumlah, waktu tes dibagi menjadi dua atau tiga sif. Perempuan digabung perempuan, dan laki-laki punya waktunya juga. Di depan gedung, sudah berdiri sosok pria Mesir yang sepertinya adalah ketua tempat tersebut. Perawakan khas Mesir yang bertubuh besar dan kumis jenggot yang lebat melekat padanya. Jika belum terbiasa, kita mungkin akan mengira usianya jauh lebih tua dibanding usia aslinya. 

Ia berdiri bersama seorang pemuda berwajah Asia. Ternyata dia senior Indonesia yang membantu pelaksaan tes agar berjalan lebih baik. Tidak semua dari kami yang baru di sini paham berbahasa Arab aktif, sehingga terkadang butuh penerjemahan di beberapa tempat. Khususnya ketika bapak-bapak Mesir ini mulai mengatur kami menggunakan bahasa yang cepat dan disisipi dialek setempat. 

Ruangan yang disediakan berupa kelas dengan beberapa kursi kuliah yang tersusun berjarak. Kami mengerjakan soal-soal yang diberikan selama kurang lebih dua jam, lalu melakukan wawancara bahasa Arab. Hasilnya akan diumumkan beberapa minggu kemudian. 

Ternyata kami... 

#30dwc #30dwcjilid32
 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa yang Salah?

Persiapan Keberangkatan (2)

Kail Pemancinh