Peraturan yang Paling Sempurna
Beberapa hari yang lalu, potongan ceramah ust Felix Siauw lewat di berandaku. Video pendek tersebut langsung menarik perhatian, karena pembahasa utamanya adalah Jepang dan Islam. Pas banget nih, emang lagi nyari referensi tentang ini.
Setelah menonton cuplikan tersebut, kucari versi fullnya di YouTube. Sayangnya masih tetap terpotong, tapi setidaknya intisari pembahasan beliau bisa diolah oleh otakku.
Dalam ceramahnya, beliau menyebutkan tentang kebersihan, ketinggian moral, dan hal-hal positif lainnya tentang Jepang yang banyak dijadikan contoh oleh masyarakat dunia. Namun bersama dengan itu, berbagai masalah juga harus dihadapi oleh pemerintahan negeri sakura. Tingkat kelahiran yang rendah, kematian akibat bunuh diri dan pekerjaan menjadi poin teratas yang sedang dicari jalan keluarnya.
Berbagai solusi dicoba dilakukan, seperti memberi tunjangan pada anak-anak, pembatasan jam kerja lembur kantoran, dan lain-lain. Bukannya teratasi, tingkat grafik masalah tetap naik secara bertahap.
Sang ustadz memaparkan, bahwa negara Jepang dan undang-undang negaranya merupakan buah dari pemikiran manusia. Mereka hanya menebak-nebak dan menyusun aturan dari adaptasi budaya lain, mana yang sekiranya yang paling sesuai untuk pertumbuhan negara. Karena itu, pasti ada cacat dalam pemberlakuannya. Sebab tidak ada peraturan manusia yang sempurna dari kesalahan.
Di dunia ini, Islam sebenarnya telah datang dan memberikan pencerahan mengenai petunjuk hidup manusia. Semua hal telah diatur dengan seksama, hingga hal terkecil sekali pun. Yang menyusun adalah Dzat Yang Maha Kuasa, Maha Besar, Maha Berkehendak, Maha Pencipta, dan Maha segala-galanya. Pencipta tentu tahu karakteristik ciptaannya, dan apa yang terbaik baginya.
Maka sehebat apapun peraturan yang diletakkan oleh manusia, tidak ada yang lebih hebat dibanding syariat Islam. Tinggal pemeluknya saja, apa akan diaplikasikan secara menyeluruh dalam kehidupan, atau disia-siakan begitu saja.
Komentar
Posting Komentar