Tali Silaturahmi
"Mamak itu sangat menjaga silaturahminya kepada orang lain, ya. Maasyaa Allah."
Aku selalu setuju dengan pendapat Ummi mengenai mertuaku. Beliau senang berkunjung dan dikunjungi kerabat. Tipe manusia supel, orang baru akan merasa nyaman berbincang dengannya. Selain mudah akrab pada orang yang baru dikenal, beliau juga sering kali menjadi tempat curhat bagi siapa pun yang mengenalnya.
Dalam hal bergaul, Ummi sering merasa belum maksimal. Berbeda dengan sang mertua, Ummi bukan tipe yang memulai percakapan pada orang yang tidak dikenal. Juga bukan tipe yang mudah berbasa-basi mengisi waktu luang. Kami juga punya kekurangan yang sama terkait bergaul : sama-sama gampang lupa nama, apalagi jika yang bersangkutan sangat jarang bertemu.
Salah satu sahabatnya kerap memberi masukan, "Setiap kali bertemu orang baru, hafalkan ciri khasnya. Lalu pasangkan bersama namanya." Setelah menjalankan tips ini, kami sedikit lebih mudah menghafalkan nama.
Walau merasa belum maksimal, beliau selalu menyempatkan diri hadir di setiap undangan teman dan kerabat. Undangan pengajian, pernikahan, akikah, hingga arisan. Setiap kali menghadiri suatu acara, beberapa kali aku ikut menemani. Aku banyak mengenal tante dan sepupu Ummi dari kegiatan arisan bulanan yang diadakan bergantian dari rumah ke rumah. Teman-teman pengajian Ummi pun mengenalku, sebagaimana aku mengenal beberapa dari mereka.
Ketika waktunya di dunia telah habis, para tante, om dan sepupu mengenangnya sebagai orang yang senang menyambung silaturahmi. Teman-teman seperjuangan pun terus mengingatnya sebagai manusia yang murah senyum. Mereka merasa sangat sedih dan kehilangan.
"Masih dari jauhji itu kulihat Ummimu, Nak, sudah senyum duluan. Baru nda berhenti senyum setiap kumpul-kumpulki begini. Jarang sekali tidak hadir, sakitpi itu kodong. Selalu juga hadir membantu setiap ada yang membutuhkan, padahal mungkin dia lebih butuh," kenang salah seorang tantenya, sembari terus mengusap-usap air mata.
Hatiku terenyuh setiap menyaksikan bahwa bukan hanya aku yang kehilangan. Banyak yang terus berduka dan mengenang kebaikan-kebaikan beliau semasa hidup. Sekali lagi, walaupun beliau merasa belum maksimal menyambungkan silaturahminya, beliau berhasil memahat kenangan di hati banyak manusia. Meninggalkan duka pada ketiadaannya.
#Day11
Komentar
Posting Komentar