Waktu
"Wal 'Asr. Demi waktu." (QS. Al-Asr ayat 1)
Kalian tahu? Ketika Allah menyisipkan salah satu makhluknya sebagai sumpah, maka kita harus memperhatikannya. Sedangkan di dalam Al-Qur'an, Allah bersumpah menggunakan satuan waktu bukan hanya sekali. Wal 'Asr, demi waktu. Waddhuhaa, demi waktu dhuha. Wal fajr, demi waktu subuh. Dan seterusnya.
Hal ini mengaskan butuhnya perhatian kita terhadap sang waktu, yang tak pernah berhenti walau seperseribu detik pun. Tak ada kata nanti bagi mereka yang telah tiba waktunya. Waktu kan terus melangkah. Ia takkan pernah berhenti sejenak menengok, memastikan keberadaan kita. Walau speaker terbesar digunakan untuk memanggilnya kembali.
Kalian tahu? Allah melanjutkan firman-Nya setelah bersumpah atas nama waktu, kita benar-benar dalam kerugian. Menggunakan huruf lam, 'lafii khusrin'. Penggunaan huruf lam dalam bahasa Arab adalah untuk menegaskan, kalimat penegasan bahwa kita benar-benar akan merugi jika menyia-nyiakan sang kehidupan. Menyia-nyakan waktu terus bergulir dalam kesia-siaan.
Maka hendaknya kita terus menerus berbuat baik, melakukan amal kebajikan. Saling menasehati ketika ada yang tergelincir. Menjadikan sabar sebagai penolong dalam segala rintangan yang menghadang.
Takkan ada habisnya kita berbicara tentang waktu. Selalu pastikan bahwa setiap detik yang terlewati dalam kehidupan kita, membawa kita semakin dekat kepada keridhaan Allah. Bukan tentang kuantitas yang dipunyai. Para pejuang di bumi Palestina dan Suriah mungkin akan kalah jika dibandingkan. Namun soal kualitas, untuk apa kita habiskan waktu-waktu ini.
#30dwcjilid30 #30harimenulispalestina #freepalestine
Komentar
Posting Komentar