Perjuangan Nusaibah

Senja itu, kembali buku-buku sejarah mengelilingi diriku.

Kubuka lembaran salah seorang sahabat yang mulia. Tertulis tentangnya, seorang pejuang sejati, sahabat jalilah, dengan agama yang kuat, keshalihan yang utuh, perjuangan tanpa henti, dan bertopang pada dirinya sendiri. Bagaimana beliau di umur belianya, sudah begitu mencintai Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam. 

Di tengah masyarakat yang sama sekali belum mengenal Islam. Beratus kilo meter rentang jarak yang memisahkannya. Dan ketika pertemuan itu terjadi, beliau selalu menjadi orang nomor satu dalam mendukung Nabi. Keluarganya ia wakafkan untuk kepentingan ummat. Namanya selalu dikenal sebagai pahlawan perang. Dan dia adalah seorang perempuan. 

Beliau bernama Nusaibah Bintu Ka’ab atau biasa disapa Ummu Imaroh. Seorang wanita dari bani Najjar, suku Khazraj. Ketika hanya segelintir manusia yang mengenal dan beriman kepada Rasulullah di kota bernama Yastrib saat itu, Allah menakdirkan wanita ini menjadi salah satu pengikut yang setia. Beliau merupakan salah satu dari hamba Allah yang berbaiat kepada Rasulullah di baiat kubra: 72 pria dan 2 wanita. 

Ketika kaum muslimin keluar untuk memerangi para musuh, beberapa wanita ikut untuk membantu mereka di peperangan. Ummu Imaroh sendiri ikut untuk membantu memberi minum orang-orang kehausan dan membalut luka. Lalu menjadi pembela nabi ketika keadaan berbalik, dan para musuh menyerang langsung pada beliau. 

Kisahnya istimewa, dan semoga bisa menjadi teladan bagi generasi-generasi penerus yang sedang merasakan krisis keteladanan. Lalu melahirkan generasi penerus yang memiliki cita-cita tinggi, cita-cita akhirat. Membebaskan Al-Aqsa dan mencapai manisnya janji sang pencipta di hari akhir kelak. 

#30dwcjilid30 #30harimenulispalestina #freepalestine

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa yang Salah?

Persiapan Keberangkatan (2)

Kail Pemancinh