Hai Diriku

Halo, Zuhdina Gazali. 
Kamu hebat. 
Kamu ibu yang hebat, dan juga istri yang baik.
Terima kasih sudah berjuang sejauh ini. 
Terima kasih sudah terus mendampingi kekasihmu, terus berusaha menyenangkan hatinya. Kamu sudah berjuang. Hanya saja, terkadang ada banyak perbedaan, bukan? Kamu perempuan dan dia laki-laki. Kamu yang didominasi oleh perasaan, sesering bagaimana pun dulu logikamu digunakan. Sedangkan suamimu adalah laki-laki yang mengandalkan akal, walaupun ia terlihat 'berperasaan' jika dibanding laki-laki lain. Tetap saja dia laki-laki. 

Kamu sudah punya niat yang baik, ingin membahagiakannya. Ingin mendapatkan ridhanya, menjalankan titah Rabbmu. Jangan merasa bersalah jika melakukan sedikit kesalahan. Jangan terpuruk dalam setiap kekurangan, manjakan suamimu dengan kelebihan yang kau punya. 

Terima kasih sudah berjuang melahirkan di tempat yang jauh dari sanak saudara, bertahan walau rasanya berbeda. Terus bertumbuh, menjadi pribadi yang lebih baik dari waktu ke waktu. Terus membujuk jiwa dan raga untuk tetap sinkron menjalani hari. 
 
Terima kasih sudah menjadi ibu yang hebat. Kamu hebat kok, berusaha melakukan yang terbaik. Memberikan yang terbaik. Jangan tekan dirimu begitu dalam. Lihat anakmu, lihat binar matanya. Lihat senyumnya. Dia menunggumu untuk terus belajar lebih baik lagi. Dia tidak menuntut dirimu kok, menangis hanya ungkapan perasaannya yang belum bisa disampaikan melalui kata-kata. Yuk, belajar bersama bayimu. Dia sedang bertumbuh, kamu juga. 

It's oke kalau merasa lelah. Gpp juga kalau mau istirahat sejenak. Tapi jangan lupa untuk minta pada Rabbmu. Minta kekuatan dan petunjuk. Dan jangan menyerah, bayimu pun tak akan menyerah untuk terus berkembang. 

Semangat. Sekali lagi, kamu hebat! 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa yang Salah?

Persiapan Keberangkatan (2)

Kail Pemancinh