kisah saba 2

Saba’ sendiri merupakan nama seorang pria dari bangsa Arab. Sebagaimana dalam hadits Farwah bin Musaik, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam pernah ditanya oleh seorang laki-laki, “Ya Rasulullah, kabarkanlah kepadaku tentang Saba’. Apakah Saba’ itu? Apakah dia itu (nama) suatu tempat ataukah (nama) wanita?” Rasulullah menjawab, 

ليس بأرض ولا امرأة ولكنه رجل ولد عشرة من العرب, فتييامن ستة وتشاءم أربعة.

“Ia bukanlah (nama) suatu tempat dan bukan (pula nama) wanita, tetapi dia adalah seorang laki-laki yang memiliki sepuluh anak dari bangsa Arab. Enam orang dari anak-anaknya menempati wilayah Yaman dan empat orang menempati wilayah Syam.” (HR. Abu Dawud, no. 3988)

Dalam riwayat Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu ‘anhumaa terdapat tambahan, “Adapun yang menempati Yaman, mereka adalah : Madzhij, Kindah, Al-Azd, Al-Asy’ariyun, Anmar dan Himyar. Adapun yang menempati Syam, mereka adalah : Lakhm, Judzam, Amilah, dan Ghassan.” (HR. Ahmad no. 316)

Pada zamannya kerajaan Saba’ terkenal dengan kekuatan bala tentaranya. Di bawah kekuasaan Ratu Bilqis, kaum Saba’ berada dalam kemakmuran dan kejayaan.

 Sebagaimana yang Allah abadikan ketika Ratu Bilqis menanyakan pendapat penasihatnya tentang ancaman yang datang dari nabi Sulaiman : 

“Mereka menjawab, “Kita memiliki kekuatan dan keberanian yang luar biasa (untuk berperang), tetapi keputusan berada di tanganmu; maka pertimbangkanlah apa yang akan engkau perintahkan.” (QS. An-Naml, 27: 33) 

Kerajaan ini juga terkenal dengan hasil alamnya yang melimpah. Allah menceritakan dalam firman-Nya : 

“Sungguh, bagi kaum Saba’ ada tanda (kebesaran Tuhan) di tempat kediaman mereka yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri..” (QS. Saba’, 34: 15)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa yang Salah?

Persiapan Keberangkatan (2)

Kail Pemancinh