Kabar Gembira
Beberapa hari terakhir, mahasiswa Al-Azhar disibukkan oleh rentetan ujian termin dua. Sebagai penentu kelulusan satu-satunya, belajar menjadi kegiatan yang sering ditemui di hari-hari ini. Ujian terakhirku adalah maddah Al-Quran. Hari Senin secara tulis, lalu Rabu lusanya secara lisan alias tanya jawab langsung.
Setiap kali hafalan Al-Quran harus diujikan, disitu pula tadabbur bisa dilakukan. Bagaimana tidak, mengulang-ulang ayat yang sama berkali-kali agar bisa terhafalkan. Rugi sekali jika tak ada hikmah satu pun yang nyangkut dan bisa mengingatkan dalam kehidupan ini.
Salah satu ayat yang kubaca lamat-lamat, adalah ayat dalam surah kedua dalam Al-Qur'an, Al-Baqarah. Ayat tersebut mengabarkan bahwa Allah akan menguji dengan ketakuan, kelaparan, dan kekurangan.
Inikah yang sedang dirasakan oleh saudara-saudara kita di Palestina? Di Suriah? Di Rohingya? Diuji oleh Allah dengan tiga jenis sekaligus, berusaha bertahan dalam keimanan di tengah bom yang meledak-ledak.
Lalu dilanjutkan, maka berilah kabar gembira bagi orang-orang yang bersabar. Bagaimana dikatakan orang bersabar? Yaitu ketika ditimpa musibah, ia mengatakan inna lillahi wa inna ilaihi raji'un. Semua adalah milik Allah, dan akan kembali kepadanya. Bukan hanya ucapan, namun menanamkan keyakinan dalam hati. Bahwa semua adalah milik Allah. Semua akan kembali kepada Allah. Inikah yang mereka tanamkan, sehingga seorang ibu masih bisa tersenyum mendengar kabar kematian putranya?
Semoga kita termasuk dalam barisan orang-orang bersabar.
#30dwcjilid30 #30harimenulispalestina #freepalestine
Komentar
Posting Komentar