Keteladanan Kepimpinan Dzulkarnain 2

3. Memperhatikan kondisi rakyatnya, dan tidak asal menggugurkan kewajibannya sebagai pemimpin. 

Sebagaimana yang beliau lakukan ketika rakyatnya meminta agar dibangunkan tembok yang besar untuk menghalangi mereka dari Ya’juj dan Ma’juj. Maka beliau melaksanakan tugasnya sebaik-baiknya hingga terbangunlah tembok yang sangat besar dan tinggi, bahkan diriwayatkan bahwa tak ada bangunan di muka bumi ini yang lebih kuat dibandingkan bangunan tersebut. 

4. Tidak tamak terhadap harta dunia. 
Ketika ditawarkan kepadanya upah untuk membangun tembok, beliau menolak dan mengharapkan balasan dari sisi Allah. 

﴿ قَالُوْا يٰذَا الْقَرْنَيْنِ اِنَّ يَأْجُوْجَ وَمَأْجُوْجَ مُفْسِدُوْنَ فِى الْاَرْضِ فَهَلْ نَجْعَلُ لَكَ خَرْجًا عَلٰٓى اَنْ تَجْعَلَ بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمْ سَدًّا قَالَ مَا مَكَّنِّيْ فِيْهِ رَبِّيْ خَيْرٌ فَاَعِيْنُوْنِيْ بِقُوَّةٍ اَجْعَلْ بَيْنَكُمْ وَبَيْنَهُمْ رَدْمًا ۙ ﴾
“Mereka berkata, “Wahai Zulkarnain! Sungguh, Yakjuj dan Makjuj itu (makhluk yang) berbuat kerusakan di bumi, maka bolehkah kami membayarmu imbalan agar engkau membuatkan dinding penghalang antara kami dan mereka? Dia (Zulkarnain) berkata, “Apa yang telah dianugerahkan Tuhan kepadaku lebih baik (daripada imbalanmu), maka bantulah aku dengan kekuatan, agar aku dapat membuatkan dinding penghalang antara kalian dan mereka.

5. Menunjukkan sikap tawadhu. 
Kemampuannya membangun tembok raksasa untuk menghalangi rakyat dari Ya’juj dan Ma’juj tidak membuat Dzulqarnain sombong dan membusungkan dadanya atas kehebatannya. Beliau tidak mengatakan tembok itu terbangun atas hasil usahanya, atau kepintarannya, atau kehebatannya, namun beliau mengatakan, “ Ini adalah rahmat dari Tuhanku.” 

Begitulah Dzulqarnain yang dikisahkan di dalam Al-Quran. Semoga kisah ini bisa memberikan kita keteladanan khususnya dalam aspek kepemimpinan. Wallahu A‘lam. 

#30dwcjilid30

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa yang Salah?

Persiapan Keberangkatan (2)

Kail Pemancinh