Jangan Belajar Mulu!

Kadang kala, terus menerus belajar bisa membuat otak penat. Jika memaksakan pikiran terus bekerja, lama kelamaan ia bisa muak dan mogok. Apalagi harus memasukkan informasi yang banyak dalam waktu singkat, pekerjaan non-stop seperti ini bahkan bisa berakhir pada sakit fisik.

Maka dari itu, selain kegiatan belajar mengajar, kampus kami juga mengatur jadwal olahraga. Berbagai jenis alat permainan disediakan, mulai dari ring dan bola basket, raket dan net untuk bulutangkis,  busur dan anak panahnya hingga tenis meja. Setiap santri bebas memilih fasilitas yang tersedia, tergantung minat dan bakatnya.

Ketika waktunya tiba, santri yang masih ingin belajar pun tetap diharuskan untuk mengikuti salah satu cabang olahraga. Qism Riyadhoh atau bagian olahraga akan mencatat nama-nama mereka yang alpa tanpa alasan jelas. Kehadiran akan dianggap dengan sedikit jogging atau senam ringan bersama, setelah itu ia bebas pergi ke mana pun.

Terkadang aku sedikit heran terhadap orang-orang semacam itu. Fasilitas dan jadwal sudah tersedia, mengapa mereka menolak dan malah memilih olahraga ringan agar bisa segera bebas? Padahal kesempatan ini tidak datang setiap waktu, kegiatan seperti ini pun bisa mengembalikan semangat dalam belajar.

Pernah kutanyakan alasannya salah seorang dari mereka. Temanku bahkan pernah menyeletuk, "Jangan belajar mulu, euy! Takut ya, nilainya turun?"

Namun dijawabnya dengan senyuman. Lalu ia melanjutkan, bahwa ia takut terlena lalu lupa akan tujuan. Mungkin mereka memang telah mematrikan niat masuk ke pondok ini, dan tidak ingin menyia-nyiakan walau sedetik. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa yang Salah?

Persiapan Keberangkatan (2)

Kail Pemancinh