Futur(e)
Futur, hal yang tak bisa disangkal. Ia bisa menjangkiti siapa saja. Terutama bagi santri pelajar yang rutinitas sehari-harinya cenderung monoton. Jika tak diantisipasi, futur bisa mendera kapan saja dan siapa saja.
Apa itu futur? Dr Nashir al- Umar menjelaskan, "futur adalah rasa malas, menunda, lambat setelah bersemangat, tidak bergairah dalam kebaikan." (Al futur, maddzohir asbab ilaj, Hal. 22, disadur dari tulisan republika). Orang yang sedang futur akan merasa sangat malas melakukan ibadah.
Hal ini termasuk lumrah dan wajar. Sebab telah disebutkan bahwa iman itu naik dan turun. Naik ketika melakukan ketaatan dan turun ketika melakukan kemaksiatan. Ketika iman turun sangat drastis, di situlah futur terjadi.
Di Arraayah sendiri, fenomena ini sering muncul. Santri yang tadinya begitu bersemangat melakukan seluruh agenda dan rutinitas tiba-tiba izin berhari-hari. Sajadahnya tak lagi berada di saf-saf awal, bahkan cenderung lebih sering terlambat. Ia lebih sering berhaha hihi di kamar, tanpa memedulikan bahwa kewajibannya telah menumpuk selang beberapa hari terakhir.
Di sinilah para kawan beraksi. Tak ada yang rela membiarkan temannya terjerumus begitu lama, walaupun "dosa" itu sekedar leha-leha. Tentu tidak langsung datang dan berceramah, tetapi melalui pendekatan-pendekatan halus. Mengajaknya bermain kelereng mungkin, sembari mengobrol dari hati ke hati. Biasanya orang-orang seperti ini punya masalah yang tidak diketahui banyak orang, lalu terpendam dan akhirnya menjadi celah syaitan untuk menggoda.
Dari sisi diri sendiei, apa yang harus dilakukan agar tidak futur?
Jangan maksiat! Tapi namanya juga manusia yang tidak luput dari alpa dan kesalahan, ia bisa saja terjerumus dalam kemaksiatan. Manusia tempatnya lupa, apa yang dipelajari kemarin bisa saja terlupa.
Maka step selanjutnya adalah paksakan ibadah! Ibadah memang kadang harus dipaksakan agar bisa terbebas dari futur di masa depan.
Seperti hari ini, dipaksa buat nulis tentang kelereng. Tapi ga dapat-dapat, jadi nulis tentang futur deh. Pas udah mau upload, ternyata waktu telah menunjukkan pukul 00.00. Ya sudahlah, sejak pagi sakit dan harus merawat orang sakit. Meladeni anak yang tingkahnya ada-ada saja. Karena kebutuhan tidur dan istirahat yang tidak tercukupi, seharian rasanya pengen marah-marah aja. Akhirnya ga mood menulis, makan aja baru malam tadi. Haha
Haduh, ini tulisan jenis apa. Maaf ya, gaje
Komentar
Posting Komentar