Beralih ke Clodi
Salah satu alasanku menggunakan clodi adalah penghematan pengeluaran. Hitung saja, total popok sekali pakai yang dibutuhkan sang bayi setiap hari kurang lebih enam buah. 6 x 30 hari x 12 bulan bisa menyentuh angka seribu untuk setahun! Sedangkan popok clodi hanya dibeli sekali saja, dan awet hingga bertahun-tahun.
Jika alasanku menggunakan clodi sekedar menghemat biaya pospak, aku takkan mampu bertahan hingga kini. Cucian clodi yang dibiarkan menumpuk berhari-hari akan mengeluarkan bau yang amat tak sedap. Artinya, aku harus bersiap untuk mencuci setiap hari. Belum lagi kalau bayi BAB, clodi harus dibersihkan lebih lama.
Meski demikian, aku tetap memilih clodi. Mengganti popok sekali pakai menjadi cloth diapers atau popok kain yang bisa dipakai berulang kali merupakan wujud kecil kepedulianku terhadap lingkungan. Hari di mana pospak kugunakan 24 jam--misalnya karena sakit, tempat sampah akan penuh kurang dari sehari. Bahan kapas yang memiliki daya serap tinggi akan mengikat dan menjebak air bersih di sekitarnya. Akibatnya, krisis air bersih bisa terjadi.
Selain itu, popok sekali pakai juga terbuat dari bahan plastik yang sukit didaur ulang. Terutama jika telah terkontaminasi dengan kotoran bayi, ia akan sulit kembali higenis. Sampah ini akan bertumpuk bertahun-tahun, mencemari lingkungan yang ada di sekitarnya.
Yuk, beralih ke popok kain atau cloth diaper. Bantu bumi kita yang sakit ini, bisa segera sembuh dari berbagai polusi yang mencemarinya.
Komentar
Posting Komentar