Buah Manis nan Istimewa
Pada tahun kedua di Arraayah, BEM keputrian bagian kesehatan mengajakku bergabung sebagai anggota. Kesempatan emas bagiku yang telah menyukai hal-hal berbau medis dan bahkan sempat berkeinginan menjadi tenaga kesehatan. Setelah dipikirkan beberapa hari, aku pun resmi menjadi anggota qism shihhah.
Sebagai anggota qism shihhah, kami memperoleh amanah mendata mahasiswi yang sakit secara bergantian setiap pagi sebelum kelas dimulai. Keterangan sakit dalam absensi hanya dapat diisi oleh anggota kami, sehingga tak ada istilah titip absen sakit pada teman. Kami yang berkeliling langsung dari kamar ke kamar, melihat langsung keadaan mahasiswi yang sedang sakit.
Setiap kunjungan, beberapa obat akan diberikan, baik herbal maupun obat-obatan kimia dari apotek. Jika sakit terasa parah atau tak kunjung membaik, perwakilan dari kami akan mengantarnya ke dokter yang tinggal di kompleks kampus dan biasanya akan mendapatkan rujukan ke rumah sakit. Terkadang pula dibawa ke klinik untuk akupuntur atau bekam, jika sang mahasiswi menghendaki demikian.
Setiap kali kebagian jadwal, aku selalu punya kesempatan untuk menjenguk dan melihat sisi lain mahasiswi yang sakit. Kebanyakan mereka yang izin adalah yang benar-benar sakit hingga tak mampu bangkit dari kasur. Sangat jarang kutemukan penyakit flu atau demam ringan menghalangi mereka tetap masuk kelas. Terutama bagi senior yang telah tinggal di Arraayah lebih dari dua tahun. Mereka merasa sayang tertinggal pelajaran hanya karena demam ringan.
Sebagian kecil mahasiswi baru yang kurang betah akan berusaha mencari-cari alasan agar tak masuk kelas. Biasanya mereka juga benar-benar sakit fisik akibat tertekan oleh rasa tidak nyamannya. Tipe seperti ini mudah dibedakan. Dalam kasus seperti ini, senior sekamar dengannya akan turun langsung mendampingi dan menasehati hingga hatinya bisa lapang menerima keadaan. Jika tak berhasil, kabar mahasiswi baru itu mengundurkan diri akan tersiar pada enam bulan pertamanya.
Mungkin, ia belum siap meninggalkan zona nyaman yang telah ia rasakan sebelumnya. Berbagai peraturan yang diberlakukan dan suasana pondok yang tak seperti di rumah memang akan terasa berat di awal. Bersabarlah sedikit, nikmati setiap detik perjuangan yang harus dilewati. Kelak kamu akan tersenyum, ketika menyadari bahwa buah usahamu selama ini ternyata sangat manis, dan istimewa.
Komentar
Posting Komentar