Ummi
Setiap memandang Nusaibah di segala kondisinya, selalu kuingat sosok ummiku di rumah nun jauh sana. Ummi pasti melewatkan beberapa momen yang kurasakan juga saat ini. Bisa dibilang hampir semuanya, terlepas dari perbedaan karakter dan cara didik. Merasakan sakitnya kontraksi yang tiada duanya. Mengasuh anak tanpa bantuan sanak saudara. Menjadi seorang ibu di negeri orang, yang iklim, budaya dan adat istiadatnya tentu jauh berbeda dibanding tanah air. Kurang tidur sebab anak rewel tengah malam, bingung dalam menghadapi perkembangan anak, dan masih banyak lagi bukti cintanya yang tak lekang oleh waktu. Hingga detik ini. Ummi bahkan melaluinya dalam versi yang lebih berat, dibandingkan aku yang belum setahun menyemat gelar ibu. Mendidik tiga orang anak, kehilangan bayi di saat masih lucu-lucunya. Kemudian terus bertahan, menjalani peran sebagai ibu sekaligus tulang punggung keluarga selama bertahun-tahun. Mengesampingkan segala ego untuk anak-anaknya yang kadang masih suka mementingkan e...