Refreshing atau Cari Penyakit?

"Kenapa selalu sibuk mengejar target menulis di musim ujian?" tanya suami suatu hari, ketika aku lagi-lagi bingung membagi waktu antara menulis dan belajar. 

"Buat pengalihan, refresing. Hehe."  Begitu jawabanku kala itu. 

Pertanyaannya membuatku mengingat-ingat kembali setiap jilid 30DWC yang kuikuti. Benar juga, aku selalu mendaftarkan diri ketika telah memasuki musim ujian penentu kenaikan semester di Al-Azhar. Entah hanya setengah awal, setengah akhir, atau bahkan seluruhnya.  

Namun, dalam menjalaninya, aku ternyata cukup sering menghadapi masalah. Kelelahan setelah belajar, atau mood yang sangat turun setelah melalui ujian sulit kerap membuatku sangat enggan menulis di hari itu. Curhat colongan pun sering menjadi konten tulisan, melenceng dari tema yang telah ditetapkan sebelumnya. Terlambat menyetor menjadi hal yang biasa dilakukan di pertengahan akhir. Bahkan bisikan untuk menyerah saja kerap mendatangi di akhir waktu batas penyetoran link. 

Alih-alih refreshing, otakku malah lebih semrawut memikirkan kewajiban penyetoran. Bingung membagi waktu, atau bahkan memiliih untuk mengabaikan saja pada hari itu. Namun, pada akhirnya aku tetap bertekad untuk menyelesaikan perhelatan ini. 

Tidak bisa dipungkiri, rasa bahagia setiap menyelesaikan tenggat di masa ujian lebih terasa dibanding hari-hari biasa. Mungkin karena itu, aku tetap --secara tak sadar-- mendaftarkan diri, lagi dan lagi, setiap akan menghadapi ujian. Hehe, aneh juga sih. 

Alhamdulillah, selesai juga 30 hari ini. Meskipun ambaradul dan lagi-lagi melenceng dari tema. Apa aku akan kapok mendaftar lagi di jilid selanjutnya? Entahlah. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa yang Salah?

Persiapan Keberangkatan (2)

Kail Pemancinh