Persiapan Keberangkatan (1)
Jadwal keberangkatan kurang dari sepuluh jam lagi, koper yang harusnya telah selesai kupersiapkan masih terbuka setengah. Bolak-balik, aku memasukkan dan mengeluarkan isi dari koper tersebut. Nusaibah masih terlelap di kasur, waktu menunjukkan pukul tiga pagi. Mataku terasa sepat, semalam suntuk ia belum diberi jatah istirahat oleh tuannya.
Beberapa terakhir, mulutku terus berusaha ditahan agar tak melampiaskan kepenatan pada anak kecil yang belum mengerti banyak hal. Keberangkatan semakin dekat, ada saja kejadian yang menghambat persiapanku. Administrasi kuliah yang belum selesai, pencairan uang beasiswa yang terhambat, dan segala urusan-urusan kecil yang membuatku harus terus keluar dan menunda persiapanku. Rumah juga bagai kapal pecah, otakku yang bercabang pada berbagai urusan membuat rumah semakin tak terurus.
Suami telah mewanti-wanti agar meninggalkan rumah dalam keadaan rapi. Rumah akan ditinggalkan selama sebulan lebih, maka segala sesuatunya harus dikondisikan sebaik mungkin. Pakaian kotor diusahakan untuk ditiadakan, ia bisa berbau jika dibiarkan menumpuk selama sebulan. Yang tak sempat dicuci, maka lebih baik dimasukkan di koper dan dibawa serta.
Kulkas juga sebaiknya dikosongkan, dibersihkan, lalu kabelnya dicabut. Isi yang masih tersisa diberikan pada teman atau tetangga. Jika tak begitu, dikhawatirkan bunga es yang menumpuk menyebabkan kerusakan. Selain itu, memutus arus dari kulkas juga lumayan menghemat pengeluaran listrik selama sebulan.
Masih banyak lagi "PR-PR" kecil yang diberikan oleh suami. Seluruh karpet dibersihkan dan digulung agar tak berdebu. Pakaian dikumpulkan dalam satu lemari yang sama dan dikunci. Di sela-selanya, barang berharga yang tak dibawa serta bisa disimpan agar lebih tersembunyi dan aman. Seluruh meja dikosongkan agar tak menjadi tempat berkumpulnya debu. Semua ini sebenarnya telah dititahkan sejak jauh-jauh hari, diharapkan bisa dicicil sedikit demi sedikit hingga hari keberangkatan. Namun, aku baru bisa mengerjakan urusan bersih-bersih rumah ini pada waktu yang sangat mepet. Jadilah semuanya serba diburu-buru.
Untungnya...
(bersambung)
Komentar
Posting Komentar