Hanya sebuah cerita
Suatu malam, dalam acara pillow talk suami istri di sudut kota Nasr City.
W : Kesan pertama pas nazhor sama aku gimana, yang?
P : Gimana ya? Ga jelas.
W : Ha? Ga jelas gimana?
P : Yaa, ga jelas. Wong pas minta dibukain cadar kamunya nunduk-nunduk malu. Kalau ngga nunduk, balik kanan sambil nutupin wajah.
W : Loh? Jadi apa yang ketangkep dong?
P : Hmm.. Ga jelas. Ga kelihatan lengkap, cuma pipi sama mata aja. Yang aku tangkap juga kayaknya waktu itu kamu sedikit gemukan.
W : Tapi kok waktu itu kamu bilang 'cukup' pas ditanya, ga minta tambah waktu?
P : Yah, aku kan juga malu lah kalau mau lama-lama.
W : Nekat kamu. Kalau ternyata aku beneran gemuk, terus butek dan jerawatan gimana? Nanti nyesel di akhir kan.
P : Tapi buktinya aku dapatkan kamu bersinar memesona sejak malam pertama.
W : Yaaah, beneran yaang. ((Sambil menyembunyikan pipi yang bersemu merah))
P : Tuh kan, ada yang klepek-klepek digodain. Sampai merahlah pipinya ((pakai nada lagu))
W : ((Lempar bantal)) Yaang, beneran. Kalau misalnya wajah aku beneran ga sesuai dengan kamu gimana. Ngeri kali lah, kalau malam pertama langsung kecewa.
P : ((Menatap serius)) Dalam pernikahan, bukan hanya wajah jadi patokannya. Tapi ini, hati. Kalau hatinya udah baik, yang lain bisa diterima bahkan disesuaikan insyaa Allah. Karena aku sudah kagum bahkan sejak fotomu belum dikirimkan kepadaku.
W : 🤐
#30dwc #30dwcjilid29 #day26
Komentar
Posting Komentar