Lantunan Ayat Suci di Negeri Para Nabi
Di Mesir, budaya membaca Al-Quran masih kental dan bisa kita temukan dimana-mana. Bisa kita dapatkan beberapa di dalam sesaknya bus, bisa juga kita dapatkan di tempat tunggu stasiun kereta. Mulai dari anak-anak hingga kakek tua. Bahkan bapak penjual jeruk di pinggir jalan juga tak jarang mengisi waktu senggangnya dengan membaca Al-Qur'an.
Al-Quran pun sering kali diputarkan di dalam tremko, sejenis angkutan umum di Kairo. Lantunan suci yang diputarkan melalui radio bisa kita dengarkan dengan khidmat di pagi hari menuju kuliah. Diselingi pembacaan hadits nabawi yang dilengkapi ceramah pendek menjelaskan isi hadits.
Tak heran, Mesir menghasilkan banyak penghafal Al-Qur'an. Berbagai lomba tilawatil quran diadakan dimana-mana. Syaikh pemilik sanad yang bersambung ke Rasulullah juga ada disini, yang tentu saja tak mudah jika ingin berguru langsung padanya.
Fakta yang menarik, bahwa anak-anak SD di Mesir kebanyakan adalah penghafal Al-Qur'an. Khususnya di sekolah Al-Azhar, Al-Quran dijadikan sebagai pondasi penentu kelulusan seseorang. Di universitas Al-Azhar sendiri, nilai mata kuliah Al-Quran bisa menyelamatkan mata kuliah yang lain. Nilai mumtaz pada Al-Quran terkadang bisa menyelamatkan salah satu mata kuliah yang gagal.
Begitulah Al-Qur'an dijunjung tinggi disini. Walaupun begitu, muamalah bersama Al-Qur'an masa kini katanya sudah mulai meregang dibandingkan di masa lampau. Khususnya di antara para kaula muda. Bagaimana ya hubungan Al-Qur'an dan Mesir di zaman dahulu?
Dari Umar RA berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Allah mengangakat derajat beberapa kaum melalui kitab ini (Alquran) dan Dia merendahkan beberapa kaum lainnya melalui kitab ini pula.” (HR Muslim)
Al-Qur'an sebagai kalamullah memang patut kita jadikan sebagai pondasi dalam kehidupan. Berusaha menjadikannya sebagai buku yang paling sering dibaca, benda yang paling sering disentuh -alih-alih hp- dan kalimat yang paling sering dilantunkan. Ulama berkata, bacalah Al-Qur'an sebanyak kebahagiaan yang kamu inginkan.
Wallahu A'lam.
Cairo, 24 Maret 2021
#30dwc #30dwcjilid29 #day3 #squad1
Komentar
Posting Komentar