Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2021

Qonatir, Bukan Sekedar Destinasi Wisata

Melalui ujian selama dua minggu, ditemani si sulung ternyata cukup menguras tenaga juga pikiran. Apalagi, belajar jadi pakai SKS alias sistem kebut semalam akibat waktu yang terpotong oleh agenda lahiran dan adaptasi sebagai orangtua baru. Si doi memutuskan bahwa kita butuh liburan. Jalan-jalan ke tempat yang terbuka, refreshing melihat yang hijau-hijau. Agar bisa kembali fresh dan memulai kembali aktifitas normal. Awalnya, kami merencanakan untuk pergi ke hadiqoh atau taman di kota. Namun rasanya kok terkesan biasa saja. Lalu wacana tersebut tertunda beberapa kali, hingga akhirnya ada yang mengajak ke Qonatir. Boleh juga tuh, di sana juga ada hadiqohnya. Al-Qanatir Al-Khairiyyah atau kita mengenalnya dengan Qonatir adalah salah satu tujuan wisata masisir (mahasiswa Indonesia di Mesir) yang berada di pinggir sungai Nil. Tempatnya tidak begitu jauh, hanya beberapa kilo dari kampus. Budget yang dibutuhkan terjangkau, membuat Qonatir menjadi salah satu destinasi yang cukup diminati para...

Menikah Tanpa Cinta(?)

Jangan menikah hanya karena cinta. Hal vital yang harus dipastikan adalah kedua insan siap saling berkomitmen. Berkomitmen dalam menghargai pasangannya masing-masing, serta melaksanakan kewajiban yang harus dia lakukan. ⁣⁣ ⁣⁣ Bukan tak mungkin, cinta akan bertumbuh seiring berjalannya zaman. Pria mana yang nggak akan jatuh cinta kepada wanita yang terus melayani hidupnya 24 jam. Sedang itu kewajiban seorang istri, melayani suaminya sesuai dengan kesanggupan. Menaatinya selama itu bukanlah hal yang dilarang agama.⁣⁣ ⁣⁣ Wanita mana yang nggak akan jatuh cinta terhadap pria yang terus mengayomi dan melindunginya sepanjang hidup. Seperti yang diketahui, itulah kewajiban seorang suami. Memastikan kebutuhan sandang pangan dan papan istri terpenuhi. Menjaga istri dari berbagai gangguan. ⁣⁣ ⁣⁣ Ketika sudah saling jatuh cinta, semuanya akan terasa lebih mudah. Istri akan bahagia melayani suaminya dan suami merasa bahagia mengayomi istrinya. Badai-badai perbedaan akan mudah termaafkan. Jalan kel...

traveling

Ada di antara kalian yang hobi traveling? Menjelajah setiap sudut benua, mencari cakrawala baru. Cukup berbekal satu tas ransel saja, seluruh dunia bisa ditaklukkan. Traveling memang salah satu hobi yang menarik dan menantang untuk dilakukan. Bagaimana tidak, berbagai persiapan fisik dan finansial harus dilakukan untuk mencapai tujuan. Terkadang, orang-orang menganggap hobi ini cocok untuk orang-orang kaya yang memiliki uang lebih saja. Nyatanya, hobi ini tidak harus memakan budget yang banyak. Namun, ia cocok dengan karakter tertentu saja. Ada beberapa cerita tentang traveling yang kudengar, khususnya bagi mereka yang sudah berkeluarga. Ketika seorang perempuan dan laki-laki sama-sama memiliki hobi ini, rintangan besar dianggap tidak berarti lagi. Salah satu teman bahkan memboyong tiga orang anaknya menjelajah dunia, dengan umur bungsu yang baru tiga bulan. Salah satu publik figur yang dikenal dengan Gen Halilintar juga melakukannya, dengan anggota keluarga sebanyak 13 orang. Aku d...

gatau lah judulnya apa

Huaa, gatau mau nulis apa. Sekarang udah jam 18.53 waktu Mesir, berarti sekitar tujuh menit lagi Indonesia berubah tanggal.  Cerita saja lah tentang hari ini. Setelah sedikit beres-beres rumah dan memandikan Nusaibah, kami (Nusaibah dan umminya) memutuskan untuk mengunjungi dedek Aisyah yang tinggal dekat rumah. Kunjungan kedua, sekalian bawa makanan yang ada.  Siapa Aisyah? Dia adalah anak teman yang juga tetangga rumah kami. Baru lahir sekitar sebulan yang lalu. Lahiran normal di markaz Judi. Kalau disini sih dibacanya Gudi, soalnya orang-orang Mesir membaca huruf Ja menjadi Ga. Atau Qo menjadi A. Kebayang kan betapa bingungnya saat menjadi maba, miqos jadi miaas. Taj'al jadi tag'al. Kalau ga biasa akan terdengar aneh dan janggal.  Eh balik ke cerita tadi. Jadi kami mengunjungi dedek Aisyah di rumahnya yang berbeda gang. Membawa bakso buatan rumah dan sedikit bingkisan. Disini kami para masisir terbiasa memasak sendiri makanan. Bakso, batagor, cilok, kue-kue dan seterus...

Hijau Daun di Tengah Gurun

Orang-orang mengenal Mesir dengan gurunnya tandus, selain dia adalah tempat pyramid yang merupskan salah satu dari tujuh keajabian dunia. Mereka mendeskripsikannya dengan kekeringan, badai debu. Tanah gersang, bahkan sehelai daun pun sulit bertahan hidup disana. Panas menyengat yang berlangsung bertahun-tahun, itu yang selalu mereka katakan. Atau setidaknya, itulah yang saya pribadi pikirkan sebelum burung besi membawaku terbang kemari. Cerita-cerita ummi tentang Sudan yang pernah ia tinggali menambah ekspektasiku. Mereka pernah harus membeli air untuk mandi saking kekurangannya. Foto-foto yang mengabadikan kenangan juga mengabarkan betapa tandusnya taman-taman bermain yang mereka datangi. Ditambah lagi beberapa kerabat yang mengetahui kabar kepergianku memberikan salam perpisahan dengan bumbu-bumbu. "Yang betah ya, katanya disana pohon pun seperti harimau Sumatera di dunia. Langka!" Jadilah diriku bersiap-siap, melambaikan salam selamat tinggal pada pepohonan yang tumbuh ...

Lantunan Ayat Suci di Negeri Para Nabi

Di Mesir, budaya membaca Al-Quran masih kental dan bisa kita temukan dimana-mana. Bisa kita dapatkan beberapa di dalam sesaknya bus, bisa juga kita dapatkan di tempat tunggu stasiun kereta. Mulai dari anak-anak hingga kakek tua. B ahkan bapak penjual jeruk di pinggir jalan juga tak jarang mengisi waktu senggangnya dengan membaca Al-Qur'an.  Al-Quran pun sering kali diputarkan di dalam tremko, sejenis angkutan umum di Kairo. Lantunan suci yang diputarkan melalui radio bisa kita dengarkan dengan khidmat di pagi hari menuju kuliah. Diselingi pembacaan hadits nabawi yang dilengkapi ceramah pendek menjelaskan isi hadits. Tak heran, Mesir menghasilkan banyak penghafal Al-Qur'an. Berbagai lomba tilawatil quran diadakan dimana-mana. Syaikh pemilik sanad yang bersambung ke Rasulullah juga ada disini, yang tentu saja tak mudah jika ingin berguru langsung padanya. Fakta yang menarik, bahwa anak-anak SD di Mesir kebanyakan adalah penghafal Al-Qur'an. Khususnya di sekolah Al-Azhar, A...

Jangan Cari Makan Disini ya..

Selamat datang di blog kami zuhdinastory.blogspot.com . Sebenarnya sudah cukup lama blog ini dibuat, sudah sekitar delapan tahun dibiarkan berdebu tak disentuh. Tahun itu, wisuda SD baru saja berlangsung setahun yang lalu. Jadi tolong harap maklum kalau blog ini masih 'berantakan'. Ada kealayan bocah SD disana sini. Ketika akan menggunakannya kembali, mata menelusuri semua tulisan-tulisan yang sempat tertuang disana. Sangat random. Ada cerita pendek khas anak SD yang sudah tertebak endingnya. Ada beberapa tulisan sok asyik. Namun satu tulisan yang membuatku merenungi banyak hal, tentang jabat tangan. Jabat tangan yang kumaksud saat itu, jabat tangan antar laki-laki dan perempuan yang bukan mahrom. Kuingat, tulisan ini dibuat ketika mendapat tugas membuat khutbah dan berceramah di depan orang banyak. Berhari-hari tulisan itu dibuat, hapus lagi. Buat lagi. Revisi disana sini. Sekali lihat, langsung ketahuan teknik tulisanku saat itu ATM. Amati tulisan orang lain, tiru dan modi...